Pemeran standar (PS) merupakan salah satu komponen/bagian yang berperan penting untuk terselenggaranya Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) metode OSCE (Objective Structured Clinical Examination). Pemeran standar wajib dikelola oleh pelatih pemeran standar (PPS) yang telah tersertifikasi nasional APTI-IAI agar penyelenggaraan UKAI-OSCE berjalan dengan baik. Sertifikasi PPS diperoleh dari pelatihan berstandar nasional yang diselenggarkan oleh panitia nasional UKAI.
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia (STFI) menugaskan dua orang dosen dari prodi profesi apoteker (PSPA) yaitu Deby Tristiyanti, M.Farm., Apt. dan Novi Irwan Fauzi, M.Si., Apt. untuk mengikuti pelatihan Pelatih Pemeran Standar dan Moulage yang diselenggarakan panitia nasional UKAI di Swiss-Belboutique Hotel, Yogyakarta pada tanggal 10 – 12 November 2019. Pada kegiatan tersebut, kami memperoleh pelatihan sebagai PPS mulai dari pemahaman mengenai PS dan PPS, tugas dan tanggung jawab, hak dan kewajiban PPS, sampai pelaksanaan pelatihan dalam melatih PS, pengelolaan serta pengembangan PS. Keterampilan moulage juga kami peroleh pada kegiatan ini. Keterampilan moulage merupakan keterampilan dalam pembuatan efek suatu kejadian atau akibat dari suatu keadaan yang terlihat pada tubuh makhluk hidup, dengan menggunakan metode seni tata rias (make up). Ada 12 moualge yang dilatihkan pada kesempatan kali ini yaitu, kondisi sendi asam urat, gangren (ulkus diabetikum), luka sayat pisau, cantangen (ingrow nail), tinea/kudis, kulit kering, eczema, varicella dan herpes, luka bakar, permak wajah muda menjadi tua, hidung merah karena pilek, dan bisul.
Jadi dapat disimpulkan tidak ada PPS tidak akan ada PS, tidak ada PS, UKAI-OSCE tidak dapat diselenggarakan. PPS merupakan salah satu tim yang berperan vital untuk terselenggaranya UKAI-OSCE.
Untuk saat ini, STFI telah memiliki dua orang pelatih pemeran standar yang tersertifikasi nasional APTFI-IAI serta mempunyai keterampilan moulage, sebagai salah satu wujud kesiapan STFI dalam menyelenggarakan UKAI-OSCE.
